Otak manusia sangat mempunyai pengaruh dalam kehidupan, walau pun semua ciptaanNya memiliki otak, tetapi yang memiliki akal hanyalah manusia. Buktinya semua ini adalah hasil otak manusia, lihat saja habibie yang menciptakan pesawat pertama kali untuk indonesia. Lihat gedung gedung pencakar langit yang berdiri megah, itupun bagian dari pikiran manusia.
Otak manusia memiliki berat 1.350cc terdiri dari 100.000.000 neuron. Melalui mata otak bisa menyerap informasi 20.000 kata perdetik. Otak juga bisa membedakan 10.000.000 warna dalam sekali berkedip. Tampa sadar potensi kita sangat luar biasa. Tetapi kita belum memaksimalkannya karena belum tahu caranya.
Kalian pernah membuat sirup. Aha, awalnya air berwarna putih, ketika sirup itu dimasukan semuanya berubah dan menyatu. Lah, apa maksudnya air dengan otak? Oh ada. Otak itu seperti yang di atas dipaparkan. Otak akan mengingat kejadian yang terakhir. Lihat saja para guru atau motivator atau sejenisnya. Mereka mengakhiri acara dengan memberi kesimpulan. Agar otak mudah memahami apa yang mereka sampaikan.
Mungkin Anda punya sahabat yang sudah sangat dekat dengan Anda. Suatu ketika sahabat Anda membuat kesal Anda, sehingga Anda kecewa dan tidak ingin bertemu dengannya. Nah dari sinilah otak akan mecari pembenaran(baca: generalisasi) atas apa yang dilakukan sahabat Anda. Mecari kesalahan untuk menguatkan apa yang dilakukan sahabat Anda itu salah. Otak pun bekerja sebaliknya, saat sahabat atau teman terdekat baik kepada Anda, otak pun akan mencari pembenaran bahwa mereka memang baik. Dan otak pun akan membuang perilaku negatif demi menguatkan bahwa mereka itu baik.
Otak kita tidak mengenal dunia realitas dan imajinasi, maka saran para motivator untuk itu bayangkanlah apa yang Anda inginkan seolah – olah terjadi. Karena tidak perbedaan antara imajinasi dengan realitas. Maka dari itu kalau kita menginginkan sesuatu anggap saja kita sudah punya. Ada pun cara untuk membuat semua itu mungkin. Yang pertama, meminta. Yang kedua, Percaya. Yang ketiga, menerima.
Dalam berdoa sebaiknya libatkan unsur meminta, percaya, dan menerima. Dan akan lebih cepat lagi, jikalau kita mengawali doa dengan bersyukur. Bukankah Allah menjanjikan itu. Kalau kita bersyukur akan ditambah nikmatnya. Apa pun yang terjadi itu atas izinNya dan keyakinan Anda untuk mendapatnya.
Otak kita adalah seperti hardware dan perasaan kita adalah software. Lihat saja komputer bisa dipakai karena adanya hardware dan software yang competible(cocok). Begitu juga dengan otak kita, kita harus memiliki software yang baik dan bagus. Agar bisa menjalankan hardware dengan baik. Kira – kira software terkena virus apakah akan berjalan dengan baik? Tentu tidak. Pastinya akan bermasalah. Begitu juga self talk kita yang sangat berpengaruh terhadap fisio(tubuh) kita. Saat Anda mengatakan “tidak tahu” maka respon otak adalah akan menutup informasi yang ada, dan membuntukan berpikir. Atau pun berkata “tidak bisa” ya otak akan mengakses ke seluruh saraf di dalam tubuh untuk tidak bisa.
Terkadang tanpa kita sadari kita telah memutuskan sebelum memutuskan(baca: distorsi). Belum saja melakukan sudah mengatakan “tidak bisa”, ya otak akan membuat Anda lemah tak berdaya. Pendistorsian ini sangat berbahaya, kenapa? Karena kita belum melakukan sudah kita putuskan bahwa kita tidak bisa. Bagaimana Anda lebih bisa lebih dari yang Anda bayangkan. Sekarang mulailah dengan distorsi yang bermanfaat. Saat Anda menghadapi tantangan, katakan saja “ah hal ini mudah bagi saya”. Di sini tidak bermaksud sombong ya. Terkadang kita salah menafsirkannya. Sombong itu kan menganggap diri paling tinggi, apakah kalimat tadi mengandung itu?
Otak kita mempunyai program primitif, ibarat komputer ada bios. Nah begitu juga dengan otak. Otak memiliki program Fight or Flight, berkelahi atau lari. Kalau bertemu lawan, otak tidak akan berpikir lagi. Yang ada hanyalah program ini. Jangan kaget kalau Anda mampu melawan musuh Anda dengan sangat kuat. Karena otak akan mengirim respon agar dalam tubuh hormon adrenalin itu keluar.[]