Belajar Bisnis dari CEO Java Travel, Arif Yasir Rahman
Hari sabtu tepatnya tanggal 6 agustus, Saya diundang untuk hadir di seminar Travel Cash Machine. Oleh Mas Juni, selaku EO yang mengadakan acara tersebut.
Dunia usaha traveling masih sangat baru di pikiran Saya. Karena yang Saya pelajari adalah bisnis internet. Bagaimana menghasilkan uang dari internet. Tapi hari itu saya belajar mengenai sistem bisnis tours dan travel.
Saya juga baru berkenalan dengan EO-nya. Kami bertemu di grup premium Produk Digital (CreatorVID). Saling ngobrol di grup tersebut. Ternyata dia orang tangerang kota, tempat kampus Saya. Dan akhirnya kita saling kontek. Sampai pada akhirnya Mas Juni mengundang Saya di acara Travel Cash Machine.
Dalam Seminar itu ternyata yang mengisinya langsung oleh Mas Arif Yasir Rahman, CEO Java Travel. Yang sudah memiliki 5000 mitra di pelosok di indonesia. Yang menjadi decak kagum Saya adalah dia masih 23 tahun, beda 3 tahun dari usia saya. Hehe. Segera menyusul ya Mas.
Acara dibuka oleh Mas Imam Chandra selaku General Marekting Java Travel. Public Speakingnya yang sudah fasih dan menghipnosis sekali. Hehe.. kerasa bangetcovertnya… hehe..
Setelah Mas Imam menjelaskan profil Mas Arif. Akhirnya Mas Arif muncul juga. *jengjeng* masuk dengan diiringi musik.
Seperti biasa, sebelum masuk ke materi ya perkenalan terlebih dahulu. Dia cerita bahwa dia pernah rugi 1,2 MILYAR pada usia 19 tahun. Dalam hati Saya bergumam “gendeng, 19 tahun gue baru mulai di bisnis online, dia udah bangkrut”.Karena bangkrut atau kegagalan adalah jatah. Cepat atau lambat seorang pengusaha pasti bakal menikmati. Mentor Saya mengatakan “habiskan saja jatah gagalmu”.
Bisnis itu Bukan Sekedar Memulai, tapi Bagaimana Menyelesaikan Bisnis itu Sendiri
Dia mengatakan bisnis itu bukan sekedari memulai, tapi bagaimana menyelesaikan bisnis itu sendiri. Karena menurut dia, buat apa kalau hanya sekedar dimulai. Karena semua orang pun bisa. Karena bisnis itu memerlukan konsistensi, nggak bisa buka sana sini. Lalu menikmati arus cashflow yang deras.
Walaupun dia akhirnya memiliki 7 perusahaan. Dan pada akhirnya Mas Arif memutuskan untuk fokus di java travel ini. Karena pariwisata akan menjadi fokus Indonesia pada tahun 2019. Dan ini adalah market yang sangat potensial. Karena dari tahun ke tahun jumlah turis domestik maupun internasional selalu meningkat untuk berkunjung ke Indonesia. Bahkan daerah daerah yang awalnya nggak memiliki objek wisata, dia mengatakan sekarang sudah banyak yang awalnya nggak ada, menjadi ada.
Nggak Selalu Harus Dari Nol, Belilah Bisnis Yang Bisa Dijual Kembali
Mas Arif juga melakukan ini untuk bisa melipatkan gandakan profit. Karena dia mengatakan untuk mempercepatkan menghasilkan profit, ya belilah bisnis yang kemungkinan bisa dijual kembali.
Menjadi Wirausahawan Dengan Karyawan Sama Sama Berisiko
Alasan Mas Arif memutuskan untuk menjadi Wirausahawan atau bahasa kerennya Businessman. Karena keduanya sama sama memiliki risiko. Tapi penghasilan berbeda. Daripada berisiko yang penghasilannya kurang banyak, lebih baik berisiko dan penghasilannya banyak dan manfaatnya juga.
Dia sangat bahagia sekali saat bisa memperbanyak jumlah karyawannya. Bahkan nanti Java Travel akan melaunching kantor CS (Customer Service) yang siap siaga 24 jam. Keren banget kan?
Prinsip Belajar Ada Tiga
Pertama ada GOAL, kita harus menentukan dari belajar itu. Kita ingin seperti apa, ingin menghasilkan apa, ingin yang bagaimana hasilnya. Kita harus tentunya GOALNYA.
Setelah ditulis GOALNYA, yang kedua BELAJAR, mulai berinvestasi ke pengetahuan, entah itu ikut seminar, baca buku, beli kursus online, atau audio book. Apa pun yang paling penting bisa mengantarkan ke goal itu.
Jangan hanya belajar, setelah menuliskan GOALNYA dan BELAJAR. Yang paling penting adalah ACTION! Karena inilah yang membedakan orang yang sukses dan yang belum sukses.
Orang Kaya Diukur Dari Ketenangannya Dalam Menghadapi Masalah.
Karena dia sudah mengalami kebangkrutan mencapai 1,2 Milyar sudah melewati masa masa yang menggelisahkan. Ketika dia bangkrut lagi, dia tetap tenang. Mas Arif sendiri yang cerita dia sehabis buka warung bakso yang akhirnya ditutup dengan sukses. Hehe. Hampir 300juta. Tetapi yasudah. Biasa aja. Karena itu wajar kok. “buset 300 juta wajar. Hehe”
Menjadi kaya itu bukan takdir, bukan nasib. Tapi karakter, karena karakter bisa dibentuk dan dicapai.
Jadi teruslah bentuk karakter yang dibentuk dan dijalani kebanyakan orang orang kaya.
Untuk mempebesar rezeki, besarkanlah dahulu kapasitas diri dan kompetensi diri. Ketika kita sudah saatnya, maka mudah sekali kita mencapainya.