“Jika Ingin Mendapatkan Yang Belum Pernah Anda Dapatkan, Maka Lakukan Apa Yang Belum Pernah Anda Lakukan”
Pernah nggak kamu mencapai kondisi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya? Kalau aku pernah, aku benar-benar nggak nyangka pada akhirnya digital marketing memberikan dampak yang besar dalam hidupku.
Selama 3 tahun terakhir aku terjun di digital marketing, aku merasakan gaji besar, karier sebagai kepala divisi, bisa bekerja di rumah (remote), bahkan mendapatkan beasiswa kuliah.
Sejak kecil diriku sudah menyukai dunia komputer. Kakakku memprediksiku menjadi seorang programmer, Ayahku menilaiku akan menjadi seorang mekanik.
Sebab, aku suka sekali bongkar bongkar. Walau akhirnya nggak bisa pasang lagi. Haha. Mungkin kamu juga pernah seperti itu? Diprediksi masa depannya oleh orang terdekatmu.
Tapi…
Faktanya saat ini aku tak hidup dari kedua itu. Ya! Gara-gara digital marketing dan tentunya semua ini terjadi atas izin Allah SWT.
Flashback ke zaman SMA…
Kala itu aku sukanya baca buku pengembangan diri, padahal keseharianku lebih sering service laptop guru dan lab komputer. Ya, aku diberikan tanggungjawab untuk menjadi ketua lab komputer.
Lagi-lagi mereka, ya, guru-guruku menyangka aku akan memilih jurusan komputer atau teknik informatika. Nyatanya anggapan mereka salah besar.
Keputusan, tetaplah keputusan.
Aku dinyatakan nggak lolos sebagai mahasiswa Psikologi UI. Dan belum terbayang akan jadi seperti apa setelah 5 tahun ke depan. Tapi yang ku yakini cerita itu akan indah pada waktunya.
Aku memilih jurusan alternatif yang sudah aku rencanakan sebelumnya, aku akan memilih konsentrasi Advertising (periklanan) di bawah Program Studi Ilmu Komunikasi.
Aku ingin mencoba hal baru untuk merasakan perubahan yang belum pernah aku rasakan. Ya, seperti kutipan di awal tulisan ini.
Karena aku memutuskan kuliah di Universitas Muhammadiyah Tangerang dengan prodi Ilmu Komunikasi-lah, keberkahan mulai aku rasakan.
Andaikan kuliah di UI, mungkin aku nggak akan tau yang namanya digital marketing.
Fokus satu SKILL
Awal tahun 2016 membaca status facebook mas Fikry Fatullah namun aku lupa isinya apa, yang jelas fokuslah pada satu skill.
Saat itu aku fokuskan untuk serius menulis. Entah akan berhasil atau nggak, aku fokuskan untuk membangun keahlian menulis.
Aku yakin aku akan menghasilkan dari satu skill menulis ini. Menulis apa pun yang terlintas dalam pikiranku.
Sampai ada lomba blog dari Penulis favoritku, yakni Ippho Santosa. Aku ikut, aku dinyatakan sebagai juara 7 dan diundang makan siang. Alhamdulillah.
Setiap ada lomba blog aku ikut. Kebetulan awal tahun 2017 itu ada lomba tentang digital marketing. Sontak aku kaget dan segera baca syarat dan ketentuannya dong. Ketika aku baca “WOW aku bisa banget menulis topik ini”.
Tak lama aku segera menulis, berharap bisa juara satu, dan akhirnya tiba saatnya pengumuman lomba itu. Dan aku mendapatkan juara 4. Ya, nggak apapa. Setidaknya aku belajar yakin dan membuat karya terbaik.
Namun, juara 4 itu sungguh berkah, ini berkaitan dengan doa yang ku panjatkan di awal tahun 2017. “Ya Allah aku kepengen laptop acer baru untuk desain grafis dan bayar kuliah sendiri”.
Bermodal pengalaman ngiklan di facebook aku menulis cerita itu di sebuah lomba blog. Nggak pernah terbayang kalau pada akhirnya berawal dari sanalah kehidupanku mulai berubah.
Aku menang juara 4 dan aku mencoba memberi kabar kepada kaprodiku. Dan nggak lama kemudian aku diberikan kejutan:
WOW! Nggak bisa digambarkan dengan lukisan dan deskripsi, dimana nama dan pencapaian ku terpampang di kampus dan tempat cukup ramai dari penglihatan mahasiswa.
Nggak berhenti di situ, gagalnya aku meraih juara satu menghantarkanku untuk direkomendasikan beasiswa oleh kaprodiku.
“masyaaAllah berkah apa lagi ini?”
Jelas aku sangat bersyukur dengan apa yang Allah berikan kepada ku. Dan dari juara 4 itu yang bertema digital marketing itu, mulai menjawab doaku yang ingin bayar kuliah sendiri.
Ditawari Digital Marketing Strategist di JakCloth
Awalnya agak ragu karena yang ku miliki hanyalah skill menulis, untuk digital marketing, belum banyak pengalaman.
Kebetulan memang dosenku bekerja di Jakcloth dan sedang membutuhkan digital marketer. Aku mencoba mendiskusikan dengan keluargaku.
Akhirnya aku memutuskan untuk mengambil tawaran itu. Modalnya yakin dan berani, walau hanya bisa menulis.
Pentingnya punya semangat belajar dan sikap beradaptasi agar kita tak tertinggal oleh zaman. Apakah kamu termasuk orang yang open minded? Ya, selamat kamu akan segera merasakan keajaiban dalam hidupmu.
Berhubung aku punya skill menulis, sementara aku membackup pekerjaan editor in chief hi-jak.com. Ya, jakcloth punya media dan aku diminta untuk mengelola medianya sementara.
Walau hanya 5 bulan, aku merasakan betul bekerja remote di JakCloth itu menyenangkan. Aku menerima pekerjaan ini karena bekerjanya remote, karena saat itu aku masih kuliah.
Mendapatkan Laptop Impian
Keahlian menulisku ku latih kembali dengan mengikuti lomba blog yang temanya tentang impian. Dan WOW ini yang aku inginkan. Hadiahnya juara 1 itu laptop yang aku ini butuhkan.
MasyaaAllah…
Aku mencari sana sini untuk lomba blog hadiahnya laptop ternyata ada juga. Segeralah aku menulis. Kenapa aku membutuhkan laptop itu? Ya, aku tahun depan sudah harus penjurusan dan konsentrasiku adalah advertising.
Alhamdulillah banget bisa juara 1 walau sebenernya juara berapa pun aku sudah pasrah yang penting aku melakukan yang terbaik dan memiliki keyakinan lebih besar kepadaNya.
Ditawari Menjadi Content Marketing di Java Travel
Pasca resign dari JakCloth aku bingung mau ngapain, ya, inginnya fokus ke agency miliki sendiri. Pas banget agency ku ini juga berawal dari DomaiNesia.
Karena domainesia menghadirkan solusi untuk kita, yakni Web hosting murah juga Domain murah banget cuman 99rb (www.domainesia.com/domain). Selain itu domainesia transparan banget sama spesifikasi.
Baca deh -> Digital Agency ku Berkreasi bersama DomaiNesia
Ada jeda satu bulan setelah aku resign dari JakCloth, setelah itu aku ditawari untuk bekerja di sebuah perusahaan travel agent yang cukup famous kala itu.
Aku direkrut langsung oleh direktur alias co-founder dari perusahaan itu. Berawal dari aku mengikuti seminar beliau tahun 2016 dan aku mencoba membuat reviewnya. Eh, ternyata review itu berdampak pada tahun itu.
MasyaaAllah…
Aku diminta untuk menghandle konten di perusahaan tersebut walau demikian aku mengerjakan campaign. Berpengalaman di JakCloth aku coba praktekkan apa yang aku ketahui.
Ujung-ujungnya digital marketing juga, karena perusahaan ingin mendapatkan market lebih luas dengan budget terbatas. Digital marketing jauh lebih efisien ketimbang ngiklan di baliho pinggir jalan.
Namun karena kantor dengan rumah cukup jauh walau aku bisa bekerja remote, ya, aku putuskan kembali untuk resign. Dengan alasan aku ingin fokus kuliah.
Masih soal fokus satu skill dan kenapa skill yang aku fokuskan ini begitu penting dalam digital marketing?
Aku masih fokus untuk mengembangkan skill menulis ini. Ya, sebentar lagi kamu akan mengetahui kepada menulis itu adalah yang sangat penting dalam digital marketing.
Tujuanku Menjuarai Blog
Tercatat aku berhasil menjuarai kompetisi blog sebanyak 11x, alhamdulillah. Nah, aku tuh ingin perusahaan percaya kepadaku melalui prestasi yang aku raih.
Namun, selama 3 kali berturut-turut aku dipercaya malah menjadi digital marketing. Kenapa menulis kaitan erat banget dengan digital marketing? Teruslah membaca.
Ditawari menjadi Head of Digital Marketing
Awalnya nggak tau ini kerjanya ngapain dan akan seperti apa. Awalnya aku menolak sebab aku ingin fokus untuk skripsi. Namun kakakku meminta agar aku mengambil tantangan ini.
Ya, sebab menjadi kepala divisi akan menjadi seorang leader, yang memimpin beberapa staff. “lu keren banget bray, masih umur 22 tahun udah jadi head of digital marketing”.
Terus terang digital marketing banyak mengubah dalam hidupku, termasuk keahlian ku, juga gajiku (jangan berapa, tapi yang jelas naik 2x lipat dari tempat sebelumnya :D). Jadinya aku merasakan yang lebih dari cukup. Walau belum jadi fresh graduate, aku sangat bersyukur bisa bekerja saat itu.
Inilah Konsep Digital Marketing Tanpa Ribet Tanpa Mumet
Masih ingat “content is king”? Tentunya itu benar adanya, konten adalah raja. Tanpa itu aktivitas digital marketing akan terganggu.
Karena sejak awal aku akan berbagi tentang digital marketing. Akhirnya sampai juga ke bagian ini. Semakin kamu ingin tau digital marketing, semakin greget saat kamu tau digital marketing.
Selama aku bekerja dan belajar digital marketing ada yang unik yang ku dapatkan, yakni sebuah konsep kemudahan untuk memahami digital marketing.
Emang sih digital marketing itu berkaitan dengan teknis. Tapi kalau nggak paham secara konsep dan mindset teknis itu kurang bisa dimaksimalkan. Karena konsep dan mindset itu adalah pondasi.
Aku racik jadilah definisi ini:
“Digital Marketing adalah upaya mempromosikan sebuah produk atau jasa melalui media dengan tertarget dan tersegmen”
Ternyata, setelah ku pelajari dari pertama aku kenal digital marketing hingga sekarang. Aku mendapatkan tiga kata kunci yang paling penting dalam digital marketing.
- Content
- Channel
- Audience
Sudah teruji dari tiga hal terpenting ini menciptakan peningkatan pada sebuah bisnis yang aku jalani.
Pertama, Content.
Segala sesuatu yang kamu nikmati di internet adalah content. Ada video, audio, gambar, dan tulisan, semua itu adalah konten.
Bayangkan kalau nggak ada konten? Mungkin di internet cuman layar putih aja. Haha. Iya nggak?
Karena inti dari digital marketing adalah konten. Bisa kamu bayangkan kalau konten itu berupaya mengubah persepsi seseorang untuk menjadi tertarik terhadap produk yang kita pasarkan.
Dari konten itu memberikan dampak:
- Trafik
- Leads
- Fans loyal
Jelas dong konten itu menciptakan lalu lintas pengujung alias trafik. Mana ada orang yang mau mampir ke website atau feed Instagram yang nggak ada kontennya?
Mungkin mampir tapi langsung kabur. Haha. Nah untuk leads ini adalah orang yang memberikan databasenya ke kamu. Mulai dari nama, email, hingga nomor whatsapp. Mantap banget ‘kan?
Itu untuk blog, kalau Instagram dan youtube mereka follow dan subscribe. Mereka yang akan menanti-nanti konten kamu selanjutnya dan ingin berinteraksi dengan kamu.
Selanjutnya fans loyal. Ini adalah orang yang kalau kamu upload apapun, langsung ditonton, ngasih love, juga langsung beli kalau kamu mengeluarkan produk yang mereka butuhkan.
Jadi betapa pentingnya sebuah konten dalam menjalankan aktivitas digital marketing. Kalau tanpa konten apa bisa jualan dan membangun interaksi bahkan branding? Sampe di sini kebayang?
Kedua, Channel.
Bayangin kamu punya konten bagus banget tapi nggak diupload ke blog, Instagram, soundcloud, atau youtube. Nah, orang lain bakal tau nggak kalu kamu punya konten yang bagus?
Channel itu berperan untuk mendistribusikan konten. Jadi kalau kamu punya konten yang bagus tanpa didistribusikan sama aja bohong. Dari channel akan menjangkau banyak orang yang akan menikmati kontenmu.
Media digital yang bisa kamu maksimalkan ada Facebook, Instagram, Youtube, Website, Email, Telegram, dan Blog.
Ketiga adalah Audience.
Tanpa audience yang tepat dari content dan channel kamu, rasanya bisnis itu agak sulit berkembang. Sebab, seperti definisi di postingan ini, “tertarget dan tersegmen”.
Kalau target bicara demografi, kalau segmentasi bicara psikografi. Makanya terkadang aja kan orang dewasa masih suka main Tamiya? Itulah salah satu contoh segmentasi.
Dan satu hal yang paling penting dari audience, yakni buyer. Namanya juga bisnis ya mesti butuh cashflow (pemasukan).
Selain kamu terbakar semangat belajar digital marketing, sekarang saatnya action ya! Ingat ilmu itu akan menjadi bermanfaat kalau dipraktekkan.
Mulai sekarang #LangsungBikinAja konten melalui tulisan dengan media blog dan didukung Web hosting murah dari Domainesia, kalau mau beli domainnya aja juga bisa -> www.domainesia.com/domain.
Mudah-mudahan bermanfaat dan segera merasakan perubahan drastis setelah mempraktekkan digital marketing. []
Waw…. keren syekali. Masih kuliah udah jadi bos dan menghasilkan yah. Jaman sekarang pekerjaan kaya gini yang dibutuhin kan ya. Mesti banyak belajar nih saya ke Mas Dwi Andika :).
Pencapaian yang luar biasa. Selamat ya atas prestasi dan kemenangannya. Usia 22 udah jadi Head Marketing. Gimana dewasa nanti ?