Menjadi PENULIS adalah dambaan setiap orang yang ingin menjadi seorang penulis.
Walaupun tidak semua ingin menjadi penulis, tetapi jauh dari lubuk hati yang paling dalam ingin menjadi penulis.
Karena menulis adalah bagian dari membagikan manfaat.
Tetapi karena suara hati itu kecil dan tidak terlalu keras dan tertutupi suara pesimis. Pada akhirnya niat itu diurungkan.
Alasan terbesar mereka yang mengaku tidak ingin menjadi penulis adalah TIDAK BISA MENULIS. Padahal itu, bukanlah sebuah halangan dan hambatan.
karena MENULIS seperti halnya berbicara. Hanya perlu dilatih sampai terbiasa.
Bukan kah kamu pernah mendengar bahwa awalnya kita yang membentuk KEBIASAAN.
Lalu pada akhirnya KEBIASAANLAH yang membentuk diri kita.
Karena setiap hari kita melakukan kebiasaan yang sudah lama dan sering kita lakukan.
MENULIS juga sebuah kebiasaan. Yakni KEBIASAAN menuangkan PIKIRAN dalam bentuk tulisan.
Jadi menulis itu tidak selalu berkaitan dengan karya ilmiah atau ilmu pengetahuan.
Menuliskan sebuah cerita pribadi juga bagian dari menulis. Maka jangan dijadikan sebuah alasan untuk tidak bisa menulis.
Biasa kita berkata tidak bisa menulis, itu bukan benar benar tidak bisa melainkan karena harapan (ingin buat buku ini, itu) belum sesuai dengan sumber daya (resourcesfull) yang kita miliki.
Maka dari itu terkadang kita langsung melabeli (memberikan label) bahwa diri kita tidak mampu untuk menulis.
Dan kata kata “TIDAK BISA” menyumbat ide ide yang ada di pikiran kita.
Saya sangat berani mengatakan bahwa MENULIS itu adalah sebuah KEBIASAAN, bukan bakat.
Karena sebelumnya Saya tidak bisa lancar menulis dan tidak menyukai aktivitas membaca (membaca adalah pelurunya seorang penulis).
Baiklah, tidak usah panjang lebar lagi.
Saya akan memaparkan 3 langkah mudah untuk menjadi seorang Penulis.
Langkah Yang Pertama adalah Kamu harus banyak MEMBACA!
Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan membaca membuat kita kaya akan kata kata.
Sehingga kita akan sangat mudah untuk menuangkan apa pun yang ada di pikiran kita.
Saya pernah bertanya kepada seorang teman yang memiliki pengalaman tinggi di dunia tulis menulis.
Wong dia jurnalis. Hehe.
Dia mengakatan begini “Dik, kamu itu hanya kurang baca aja kok. Soalnya SOLUSI dari permasalahan menulis jadi mandeg, ya Cuma kurang BACA aja”.
Sekarang kamu sadar, kalau untuk menjadi seorang penulis itu mutlak harus banyak membaca.
Karena disitu kita bisa tahu mana yang akan kita tiru gaya tulisnya, dan jenis genrenya, dsb.
Karena gaya bahasa menulis yang tertuang dalam sebuah tulisan.
Mencerminkan bagaimana kamu berbicara kepada mereka.
“Tapi kan aku gak biasa membaca kak?”
Kalau tidak ingin membaca, jangan jadi penulis. Hehe. Sesederhana itu.
Terkadang kita selalu berpikir rumit dan kompleks agar mendapatkan jawaban yang tidak jelas dan tidak aplikatif.
Kalau kamu ingin menjadi seorang penulis, MEMBACA adalah sebuah keharusan untuk dilakukan.
Karena dengan MEMBACA kamu akan tahu bagaimana caranya memulai menulis. Ini SERIUS, hey!
Namun Saya juga akan berikan bagaimana agar kamu mau mulai membaca.
Yakni Segera ambil keputusan bahwa kamu juga akan menjadi SEORANG PENULIS.
Lalu tentukan alasan yang sangat kuat KENAPA kamu harus membaca buku itu.
Setelah itu, MULAILAH dengan santai.
Agar kamu merasa nyaman dengan membaca. Kalau saran Saya gunakanlah waktu 15 – 20 menit untuk membaca setiap harinya.
Tapi ingat! kamu harus lakukan secara KONSISTEN. Ingat, kebiasaan akan membentuk kita.
Langkah yang Ke dua adalah MENULIS!
Adalah seorang yang BODOH. Belajar BERENANG hanya dari darat saja sambil mempelajari buku buku dari perenang tingkat dunia.
MENULIS juga seperti berenang.
Kalau tidak melakukan latihan, ya sama saja.
Mungkin kamu mengkerutkan dahi, lalu mengatakan “lho kok malah menulis. Saya ingin menjadi PENULIS, kok malah dikasih langkah yang sederhana. Saya ada langkah cepat untuk menjadi seorang penulis!”
Tidak ada lagi cara menjadi SEORANG PENULIS selain banyak membaca dan banyak menulis.
Karena itu adalah LATIHAN membentuk KEBIASAAN menjadi seorang penulis.
INGAT! Kebiasaan yang awalnya kita bentuk, akan membentuk kita di akhirnya.
Awalnya memang terasa berat, ketika memulai membiasakan membaca, lalu menuliskan apa yang sudah dibaca.
Tidak lain, tidak bukan semua itu adalah jalan yang harus kamu tempuh.
INGAT! No Pain, No Gain. Tidak ada rasa sakit, sebelum kamu merasakan nikmatnya bisa menulis dan terbiasa membaca.
SEGERALAH! Menuangkan apa yang telah kamu baca dan yang ada dalam pikiran kamu (entah itu Ide, cerita masa lalu, curhatan hati, dsb).
“tapi kak aku masih males aja nih, gimana dong?”
Sederhana! Beli saja pulpen yang harganya 50 ribu. Agar kamu termotivasi untuk menulis. Hehe.
Walaupun di era yang serba gadget dan digital ini. Menulis dengan menggunakan kertas dan pulpen masih efektif.
Karena itu akan membentuk jaringan neuron baru di dalam otak kita.
Jadi kamu memiliki kebiasaan baru. INGAT! Mulailah sekarang juga! TANPA TAPI, TANPA NANTI!
Langkah yang Ke tiga adalah MILIKI MENTOR
Apa itu mentor? Mentor ialah yang akan membimbing kamu dalam berproses.
Yang pengalamannya di atas kita. Makanya dia akan tahu di mana saja kesalahan kita dalam menulis.
Ya, seseorang yang akan mengembalikan kamu kepada track(jalan) yang sebenarnya. Juga membantu karya kamu semakin cepat selesai.
Yang terpenting dalam mentoring kamu harus menurut apa kata mentor. Karena mentor tahu potensi dan kekurangan kamu.
Mungkin sekarang kamu bertanya “kenapa siapa Saya harus berguru dan memiliki mentor?”.
Siapa pun orang yang lebih dulu menguasai skill menulis dari pada kamu. kamu layak jadikan seorang mentor.
Karena disatu sisi lebih berpengalaman dan juga sudah banyak melewati rintangan dalam proses menulisnya.
Walaupun Saya menyampaikan 3 langkah mudah menjadi penulis ini.
Tidak serta merta kamu langsung jadi penulis setelah mempraktikkannya.
INGAT! Karena semunya butuh proses.
Tetapi ini sudah menjadi jalan yang benar bagi kamu yang ingin memulai menjadi seorang penulis. Sekian. []