Ada 5 faedah kenapa kamu mesti tetap gerak walaupun mager (males gerak)
Mager adalah kondisi dimana kita udah nyaman banget, nggak mau berubah. Hahaha. Mager sih boleh boleh aja. Toh itu bagian dari memanjakan diri.
Tapi kalau belum melakukan aktivitas dan udah mager? Nah ini yang kurang tepat, Sobat. Karena yang mestinya kita produktif, malah bablas tidur lagi. Benar gitu?
Hari ini(5/7/17). Aku melakukan apa yang telah aku evaluasi semalam. Supaya aku bisa mendapatkan hasil lebih produktif dari yang aku rencanakan.
Dimana aku kerja? Ya, di rumah. Menjalani fulltime blogger dan parrtime mahasiswa. Adalah keputusan bagiku. Wong kuliah cuman 3-4 jam sehari. Sisanya? Blogging.
Kenapa ngga aku putuskan saja untuk fulltime. Maksudnya agar mental ku lebih terbentuk. Kok malah ngomongin profesi. Wkwk.
Hari ini niatnya mau nulis naskah saja. Karena target tinggal dua minggu kurang. Awalnya mau nulis di malam hari aja. Karena kalau malem malem itu seger, tenang, damai. Jadi nulis pun lebih lancar dan memiliki kecepatan di atas rata rata … hahaha.
Tapi hari ini beda banget. Ketika aku merasa mager setelah mandi, malah kepengen tiduran. Dalam diriku bertanya “inget yang kamu dapatkan dari ebooknya Ifan. Menulis dalam kondisi nyaman itu jebakan”. Setelah aku renungkan. Ada benarnya juga.
Aku memutuskan untuk nggak mengambil bantal buat tiduran. Aku tetap memaksa tubuh ku gerak untuk menulis plan apa saja yang akan aku kerjakan hari ini.
Berbeda dari hari sebelumnya. Aku hanya menulis 1 plan, tapi nggak dispesifikan targetnya. Hari ini aku membuat lebih spesfik. Berapa halaman yang akan aku tulis. Apa saja yang akan aku jalani. Hasilnya ada lima faedah yang aku dapatkan.
#1. Magernya Hilang
“Emotion Created by Motion” ~ Anthony Robbins
Emosi terbentuk dari gerakan. Kalau kita mager (males gerak) tapi kalau terus menuruti untuk nggak gerak. Lumpuhlah kita. Maksudnya akan beneran males ngapa ngapain.
Mager diperbolehkan kalau kita sudah menyelesaikan semua yang kita rencanakan hari itu. Kalau belum terus paksa diri kita agar menjadi terbiasa. Saat ini aku dalam tahap memaksa diri. Mudah mudahan konsisten. Agar jadi kebiasaan yang baik. Hahaha.
#2. Pekerjaan Selesai
Saat aku memacu diriku untuk menyelesaikan apa yang aku tulis. Walaupun aku lebih terbiasa menulis dalam keadaan hati yang damai, pikiran yang tenang.
Tapi hari ini aku paksa untuk menyelesaikan. Ternyata saat aku terus menulis. Malah pikiran dan hati ku tenang dan damai dengan sendirinya.
Pekerjaan yang direncanakan menjadi cepat selasai. Waktu kita bisa lebih berkualitas.
#3. Mengerjakan lebih banyak
Aku menulis tiga plan hari ini. Dua diantaranya sudah hampir selesai sebelum waktu dzuhur tiba. Setelah aku menulis blog post ini. Aku akan menlanjutkan plan yang terakhir. Artinya aku mampu menyelesaikan pekerjaan yang aku pikir awalnya nggak mampu aku kerjakan, karena pikiran ku kurang tenang. (Alhamdulillah aku mengerjakan semuanya)
#4. Lebih puas
Jelas. Secara psikologis kita akan merasa puas ketika semua pekerjaan yang kita rencanakan selesai sebelum waktu nya.
Jadi kita memiliki waktu yang berkualitas. Saat merasa puas kita rasakan. Hormon endorfin akan lebih meningkat. Alias kita akan lebih bahagia.
#5. Bisa main game sepuasnya.
Setelah aku selesai mengerjakan apa yang aku kerjakan hari ini. Aku bisa main game sepuasnya. Tapi aneh sih. Aku kalau maen nggak gila gila amat. Kalau udah pusing. Biasanya udahan. Haha.
Aku akan lebih mudah kalau aku tau sebab bisa produktif, tinggal mengulangi sebab yang aku lakukan, maka akibat yang aku rasakan pun bisa terulang kembali.
Bukan kah begitu konsep habit terbentuk? Merasa lebih puas itu menjadi reward kita saat melakukan aktivitas yang kita rencakan.
Mungkin ini yang bisa aku share kepada kamu.. mudah mudahaan menjadi solusi untuk kamu yang mager terus dan kepengen magernya ilang.
Mudah mudahan bermanfaat ya. See you the next post![]