Mungkin pernah dalam satu pertemuan dengan teman dan mereka basa basi “weh sekarang udah sukses ya?”. Pada umumnya kita menjawab “ah apaan luh belom sukses nih”.
Padahal sejatinya kita udah sukses, sebab sukses itu definisi. “wah maksudnya apa nih dik?”.
Jangan dulu mengerutkan dahi, santuy. Wkwk.
Kita sepakati dulu kalau sebenarnya yang kita kejar adalah perasaan bahagia, apa pun yang kita lakukan.
- Beli makanan favorit, biar apa? Biar menenuhi perasaan senang.
- Nonton bioskop kesukaan, biar apa? Biar ada sensasi puas dan lega.
- Ketemu seseorang yang kita sukai dan sayangi, biar apa? Biar ada perasaan bahagia.
- Beli barang flash sale padahal nggak butuh butuh amat, biar apa? Biar ada perubahaan rasa di dalam dada.
- Upload story ke Instagram dan WhatsApp, biar apa? Biar ada sensasi ketika orang lain tau apa yang kita lakukan.
Familiar? Yoih. Itu semua wajar. Kita manusia. Melakukan sesuatu karena alasan tertentu. Lalu apa yang kita kejar? Ya, tidak lain dan tidak bukan adalah perasaan bahagia. Pokoknya sensasi rasa senang, damai, puas, apa pun itu namanya.
Sepakat ya sampe di sini? Oke mantap… lanjut!
Tapi realitanya terkadang kebahagiaan kita terusik oleh:
- Cicilan yang hampir jatuh tempo dan uangnya belum terkumpul.
- Mau beli kouta, uangnya nggak ada.
- Pengen beli barang yang dibutuhin tapi saldo atmnya nggak cukup.
- Atau mau beli barang flash sale tapi nggak kebagian.
- Update story Instagram dan whatsapp tapi nggak ada yang respon.
- Kepengen jalan bareng tapi nggak ada yang bisa diajak bareng. Wkwk.
Di balik peristiwa di atas kita tetap menginginkan kebahagiaan.
- Kalau udah bayar cicilan itu tenang, damai.
- Kalau ada kouta bisa youtubean, ketawa-ketiwi.
- Beli suatu barang yang tujuannya bahagia (impuls).
- Mau melepas penat dengan hangout bareng biar seneng.
Atau yang lebih familiar lagi nih. Ketika kita nggak punya uang atau belom gajian, kok rasanya hidup gabut amat ya? Rungsing (kata orang sunda mah) gitu, mau gimana-gimana juga nggak enak.
Santuy cuy. Itu wajar. Inget kan kebutuhan tadi? Semua itu mengajar rasa.
Sukses itu Definisi
Sukses itu kalau kita melakukan sesuatu dan tercapai. Misal hari ini mau menyelesaikan pekerjaan yang udah direncanakan dan selesai, apa itu sukses? Oh jelas, sukses. Ada perasaan yang timbul? Tentunya, apa itu? Ya, jelas perasaan bahagia yang kita kejar.
Orang yang mendefinisikan kalau sukses itu punya rumah dan mobil (kekayaan), ketika masih jauh untuk tercapai, apa bahagia? Bisa jadi, karena syaratnya cukup tinggi.
Tapi definisi orang yang udah punya mobil dan rumah juga beda lagi definisinya. Nah, sampe di sini kebayang ya?
Menurut Kadika nih:
Sukses ≠ Kaya.
Kaya ≠ Bahagia.
Bahagia = Sukses.
Sepakat? Nggak juga nggak apa-apa.
Kalau bisa mendefinisikan sukses itu sederhana aja, kalau terlalu tinggi dan nggak mudah dicapai, imbasnya kepada kebahagiaan kamu.
Baca juga: Sukses atau Bahagia dulu?
Bagi kadika nih definisi sukses yang sederhana adalah saat masih bisa membaca buku (dan ngopi) setiap pagi hari. Makanya kadang suka update “morning routine” yang biasa kadika lakukan setiap pagi hari.
Supaya makin greget, kadika mau sedikit cerita ah. Ini cerita seorang Nelayan dan Pengusaha yang bertemu di pantai. Dan mereka melakukan percakapan.
“Pak, kok nangkep ikannya pake pancingan, kenapa nggak pake jala aja?” tanya Pengusaha
“memang kenapa pak?” tanya si Nelayan
“kan bisa dapetin ikan jauh lebih banyak” jawab si Pengusaha dengan semangat
“terus kalau dapet banyak ikan, mau ngapain lagi?”
“ya, bapak bisa beli perahu”
“terus kalau udah punya perahu, ngapain lagi?” tanya si Nelayan dengan penasaran
“ya, bapak nangkep ikannya di tengah laut dan jauh lebih banyak”
“kalau gitu, ngapain lagi?” Makin penasaran si Nelayan kepada si Pengusaha
“ya biar bapak banyak uangnya”
“lalu, setelah punya banyak uang, memangnya bapak mau ngapain?” tanya si Nelayan yang makin penasaran
“ya, bapak bisa menikmati hidup, mancing di pantai”
Dan si Nelayan tersenyum serata menjawab “kan ini saya lakukan, mancing di pantai dan sangat menikmati”.
Nangkep ya maksud dari cerita ini?
ketika sekarang aku menjadi (menuju) kaya, aku ingin melakukan aktivitas yang paling aku sukai, yakni membaca sambil ngopi dan menulis.
Kembali lagi ke perasaan yang kita kejar. Bayangkan ketika kamu punya definisi sukses yang sederhana, kenapa nggak dinikmati hari ini, dilakukan saat ini. Bukankah itu yang kita inginkan?
Dan setiap orang memiliki definisi yang berbeda-beda. Jangan pukul sama rata.
Maka….
Kaya itu Proses
Menjadi kaya itu butuh proses, fokus, effort, atensi, hingga ilmu. Dilalui dengan penuh drama, cinta, dan tawa. Wkwk. Ngapa sok puitis ya?
Nggak munafik lah kita ini ingin menjadi kaya, cuman terkadang tertutup sama alergi liat sikap orang kaya. Padahal jangan alergi sama orang kaya. Karena sesuatu yang kita senangi akan datang jauh lebih cepat (law of attraction principle).
Perasaan itu punya 5000 kali jauh lebih dahsyat tarik menariknya dari pikiran. Pernah nggak sih baru bilang dalem hati eh langsung kejadian? Itulah hukum tarik menarik, bola dilempar akan tetap jatuh, walau kamu nggak percaya akan jatuh.
Kaya itu butuh ilmu bahkan investasi yang nggak sedikit. Mesti baca buku inilah, ikut workshop inilah, biaya ngiklanlah, biaya belajarlah. Tapi aku ingat kata Tung Desem Waringin “tidak ada kata gagal, yang ada hanyalah belajar”.
Semakin sederhana definisi suksesmu, semakin segera merasa bahagia. Kalau dalam meraih kekayaan itu capek, wajar cuy. Manusia. Asal jangan lupa sama yang ngasih rezeki aja. Karena itu jadinya rusak.
Jangan kaitkan kaya dengan rasa bahagia, juga sukses. Karena sejatinya kita sudah bahagia dan sukses.
Nah mulai paham kan? Apa yang biasa aku tulis di status WhatsApp “Kaya itu Proses. Sukses itu Definisi”.
Coba komen definisi suksesmu.
***
Kalau mau nambah skill dan wawasan, mampir ke sini.
Betul banget kakkk…
Aku juga setuju. Dulu pernah baca juga, ada yang bilang seperti Kadika tulis saat ini.
Sukses itu ketika to do list yang kita set bisa tercapai. Semisal, jam 7 aku harus mandi, dan akhirnya
bisa mandi beneran pas jam 7. Itulah kesuksesan. Sukses juga merupakan kata yang masih abstrak dan tidak bisa dipukul rata. Sebagian besar kita, kadang selalu mengaitkan sukses dengan kekayaan, nah mindset seperti ini yang harus diubah. 🙂
Yes betul banget Rizki.
Ketika kita bisa memisahkan antara kedua itu, kita berprosesnya jauh lebih enjoy dan happy. ^_^
alhamdulillah dapat pencerahan mengenai sukses dan kaya
makasih kak Dika udah berbagi ilmunya sehingga membuka pemikiran saya hal di atas
Alhamdulillah. tetap berkarya Sumi! ^_^