Terkadang kita mengharapkan perubahan namun di sisi lain kita malas untuk melakukan perubahan. Sehingga akhirnya perubahan itu tidak maksimal. Karena perubahan itu tidak hanya ucapan ingin berubah, tetapi yang terpenting adalah tindakan menuju perubahan.
Pernahkah kalian mengalami perubahan seketika? Saya yakin pernah. Entah karena kejadian yang membuat kalian shock lalu kalian memutuskan untuk mengalami perubahan. Nah, saya akan memberikan sedikit cerita agar lebih mantap untuk meraih perubahan.
Tepat tanggal 27 anak dari paman saya dikhitan. Ya itulah kewajiban anak laki – laki muslim. Bila sudah baligh seharusnya sudah dikhitan, agar menjalankan ibadahnya lebih hikmat. Saya ajak ngobrol dengan saudara saya ini.
Saya : “Mam, kok kepengen di sunat? Apa alasannya?”
Iman : “Atuh imam malu dan juga takut diledekin terus. Makanya imam kepengen banget disunat”
Saya : “oh gitu ya? Terus tadi pas disunat nangis gak?”
Imam : “enggak lah *wajahPD*”
Saya : “wuih hebaat. *kasihpersen* hehe”
Mungkin sepintas imam ingin dikhitan karena malu dan takut diejek oleh temannya. Akhirnya timbullah KESADARAN ingin dikhitan. Nah, ketika kesadaran itu muncul imam tak banyak basa basi. Dia langsung mengutarakan keinginannya kepada ayahnya.
Coba cermati cerita di atas, dia tidak nangis saat dikhitan, kenapa? Karena bila sudah kemauan dari diri sendiri hal apapun kita siap menerimanya.
Kesimpulannya, kesadaran itu memudahkan kita untuk berubah. Benarlah yang dipaparkan di buku The 7 AwarenessKarya Nanang Qosim Yusuf (Mantan Dosen Psikologi UIN Syarif Hidayatullah). Dari menjadi tukang marbot sekarang menjadi trainer kesadaran. Karena beliau telah mendapatkan KESADARAN untuk berubah yang akhirnya seperti ini.
Tetapi bukan berarti tidak memiliki kesadaran lantas tidak melakukan apapun. Ini yang salah. Sebaiknya lakukan apa yang ada dalam benakmu. Bila belum maksimal, terus ulangi. Setelah diulangi, namun belum mendapakan hasil yang maksimal. Lakukan terus, kesadaran timbul dari hal itu lho. Semoga bermanfaat.[]