Menjalani Timeline Kehidupan

M

“Apaan tuh timeline?” Kok kayaknya gak asing” Tanyamu.

Emang gak asing haha. Hampir semua sosial media ada timelinenya.

Ya kalau bahasa mudahnya yakni garis waktu. Waktu yang membentang.

Kalau maen bola kan 90 menit. Maka timeline atau garis waktunya mentok di menit 90.

Bagaimana dengan kehidupan?

Tetep ada akhirnya, ada ujungnya. Kalau dikaitkan dengan Nabi Muhammad SAW yang umurnya 63.

Maka kita pun gak jauh dari segitu. Jadi garis waktu yang terbentang adalah 63 tahun.

Berbicara timeline berarti berbicara aktivitas yang akan kita lakukan.

Pertanyaannya, “selama 63 tahun kita mau ngapain aja di dunia?”

Pertanyaan sederhana yang tak mudah dijawab. Karena butuh perencanaan.

Berawal dari sini

Saat aku hendak pergi ke kampus. Aku bareng dengan Ayahku. Ada pemicu yang membawa ku ke peristiwa dimana Ayahku dan aku naik KRL dan saat itu musibah terjadi.

Ya. Aku terbayang kejadian itu. Saat itu aku mengantarkan Ayahku ke Kantor Kementerian Agama. Wajar, Ayahku seorang guru agama SD.

Tanpa disadari tas pinggangnya tak ada tepat di stasiun Cawang.

Jauh banget kan? Dari transit Stasiun Tanah Abang ke Stasiun Cawang. Aku udah berpikir tas itu di bawa copet.

Bener bener gak disadari. Tiba tiba aja tas pinggang itu hilang. Fiuh.

Kami lemas…

Uang, Handphone, Berkas yang mesti di bawa ada di tas itu. Bahkan PIN ATM dan ATMnya ada di tas pinggang itu.

Baiklah…

Yang bisa aku lakukan adalah menelepon pihak bank untuk segera memblokir kartunya.

Kami pulang dengan lemas dan benar benar pasrah. Benar benar iman kami diuji.

Tapiiii…

Pada malam harinya tiba tiba tablet yang ku pakai menelepon handphone Ayahku. Bergetar.

“Grrr… Grrr… Ggrrr….”

Dugaan kuat kalau itu orang yang menemukan tas pinggang Ayahku.

Ternyata tas pinggangnya tercopot saat masih di stasiun tanah Abang.

Kami bersyukur sekali…

Kembali ke perjalanan menuju stasiun.

Lalu aku bertanya “gimana ya perasaan babeh kalau inget kejadian itu?”

Karena babeh sendiri udah pernah ngalamin digebugkin karena dituduh copet.

Kebayang gak tuh. Kejadian udah lama. Diungkit lagi. Hehe.

Akhirnya timbul pertanyaan selanjutnya.

“Itulah hidup. Ada timelinenya. Di usia babeh yang hampir 60 tahun. Masih bisa merasakan kejadian pahit seperti kejadian kehilangan tas pinggang”

“Ohhh ini yang dinamakan life is journey. Ini yang namanya perjalan hidup. Berarti bisa dong buat timeline dari sekarang mau ngapain sampe seumur babeh.

Kebayang ya timeline itu gimana?

Kata My Coach menjalani hidup ini mesti dituntun dengan hati nurani.

Ya, hati nurani selalu membawa kepada kebenaran.

Career Timeline

Dalam bekerja kita juga bisa membentang garis waktu. Dalam tempo berapa tahun kita ingin meraih apa aja. Memberikan kontribusi apa aja. Iya gak?

Study Timeline

Untuk kamu yang masih kuliah seperti aku. Ya penting tau tahun berapa mesti wisuda, ngajuin judul, KKN, milih konsentrasi, dsb.

Penting supaya kita mempersiapkan. Dipersiapakan aja belum tentu akurat. Apalagi gak dipersiapakan.

Setuju?

My Timeline

Untuk sampe usia lanjut aku belom buat sih. Justru itu kesadaran ini hadir.

Tapi keinginan terbesar ku untuk umat adalah aku ingin mendirikan sekolah yang fokus menekankan ke skill alias keahlian.

Gimana?

Udah kebayang timeline kehidupan tuh gimana?

(Tulisan ditulis di perjalanan menuju kampus dan pulang ke rumah. Betapa nikmatnya aku bisa berbagi kepada mu)

Baiklah…

See you the next post! ??

About the author

Dwi Andika Pratama

Founder ImpactfulWriting.com | Professional Impactful Writer | Mentor at CertifiedImpactfulWriter.com

Add comment

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Penulis Blog Ini

Dwi Andika Pratama sapaan akrabnya Kadika. blogger sejak 2012. Menjuarai lebih dari 10x Kompetisi Blog. Penikmat Buku Pengembangan Diri dan Marketing. selengkapnya…

Paling Dicari

Kategori

Part of BloggerHub.id

I’M Certified Impactful Writer

I'M Certified Impactful Writer Certified Impactful Writer
error: Content is protected!

Eksplorasi konten lain dari Dwi Andika Pratama

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca