“Setiap orang itu unik dan semua berpeluang menciptakan sesuatu yang autentik (orisinal)”
Mungkin kamu bertanya-tanya, “masih ada nggak ya peluang usaha online yang bisa dikerjakan?”.
Tentu saja ada, sebentar lagi kamu akan mengetahuinya. Bahkan, menariknya lagi kamu yang menciptakan peluang dan hanya kamu yang bisa. Eits, jangan nanyi. 😀
Agar kamu mendapatkan pemahaman yang utuh, bacalah secara menyeluruh. Siap?
Oke sip. Sepertinya kamu sudah siap menciptakan peluang ini. Yuk, lanjut.
Mindset dan Belief yang Memberdayakan
“Pilihlah belief yang memberdayakan dan mendukung” ~ Tony Robbins
Kamu merasa pesimis dengan peluang di tahun 2021 ini? Karena pandemi belum juga berakhir?
Kamu kesulitan melihat peluang ada yang di depan mata, karena semua serba dibatasi?
Boleh jadi itu hanya mindset (pola pikir) dan belief (keyakinan) yang tidak memberdayakan.
Karena nggak ada belief tepat atau tidak tepat, benar atau salah, tapi memberdayakan atau nggak.
Sebelum lebih jauh, Saya bantu bedah “apa itu belief?”.
Sederhananya: belief itu sesuatu yang kita yakini dan menjadi prinsip yang kita pegang. Kalau kita melakukan sesuatu, kita akan mengacu pada prinsip.
Seperti contoh sederhana, kamu meyakini (belief) kalau mendung itu pasti akan segera turun hujan. Makanya kamu enggan(baca: mager) keluar rumah.
Begitu juga belief “nggak bisa keluar rumah = nggak ada peluang”, “semua gerak dibatasi = nggak ada peluang”, “pandemi = melumpuhkan ekonomi”.
Itu hanyalah salah satu realitas. Tapi, coba lihat realitas lainnya?
Pernahkah kamu perhatikan masih banyak orang yang beli rumah, beli handphone terbaru, beli gadget termahal, bahkan pembangunan mall. Amazing!
Jadi, apakah benar pandemi menutup saluran rezeki? Tentu saja tidak. Inilah yang saya maksud belief yang memberdayakan.
“Hmm… menarik ini, Kadika. Terus apa lagi?”
Terkadang kita suka menggeneralisir keadaan. Belum saja kita melakukan, kita sudah berasumsi.
Contoh nih, kamu jualan nasi goreng. Baru laku 10 piring tapi sudah capek. Eh, kamu malah berpikir “bagaimana kalau 100 piring, ya? Kayaknya bakalan capek banget, deh!”.
Nah, pola pikir yang seperti itu sebaiknya ditanggalkan dan dibuang jauh-jauh, karena bikin nggak optimis.
Dulu di awal-awal saya memaklumi penghasilan terjun bebas karena adanya pandemi. Kok, lama-lama agak aneh.
Karena kalau uang nggak berputar, kenapa masih banyak orang yang bisa membeli barang-barang mahal.
Berarti yang salah bukanlah realitas (kenyataan luar) tapi mindset dan belief yang tidak memberdayakan.
Sampai di sini paham dan kebayang, ya?
“Kebayang nih, Kadika. Tapi butuh contoh lain lagi, nih.”
Oke, saya akan berikan contoh lagi agar semakin mudah mengendalikan pikiran dan perasaan agar selaras dengan tujuan, yakni menciptakan peluang.
Ada salah satu peserta webinar yang bertanya “Kadika, minat baca di Indonesia kan rendah banget, apakah karya kita akan tetap laris?”.
Nah ini yang menarik, jangan sampe data yang tidak memberdayakan membuat kita menjadi pesimis. Saya mengatakan “data minat baca itu nggak sama sekali memengaruhi penjualan karya kita.”
Kalau karya kita belum laris, itu soal waktu. Bisa jadi belum ketemu pembacanya, atau isinya belum dibutuhkan banget, atau cara memasarkannya yang belum menarik.
Seperti yang dikatakan Seth Godin dalam This is Marketing “kita hanya perlu fokus ke market yang kecil, karena dari situlah market berpotensi menjadi besar”.
Jumlah kecil yang dimaksud Seth Godin adalah 3000. Itu pun tergantung skala pasar. Bisa juga 600 (dalam studi kasus buku tersebut).
Ini juga diamini oleh Mas Qamaruddin SF salah satu komisaris dari salah satu penerbit di Indonesia, “kita hanya butuh 3000 pembaca loyal. Karena yang beli buku hanya itu-itu aja orangnya.” Menarik, ‘kan?
Minat baca itu sampelnya seluruh indonesia, sedangkan kita nggak perlu melayani sampai 270jutaan masyarakat Indonesia.
Kita hanya butuh fokus ke market yang lebih kecil, karena di situlah berpotensi besar. Bagaimana itu bisa terjadi? Karena market yang kecil ini, kita layani dengan baik.
Kalau sudah begitu, biasanya mereka akan merekomendasikan kepada rekan terdekat mereka. Bagaimana? Masuk akal?
Sebelum kamu mengetahui formula yang membuatmu tersenyum bahagia. Kamu mesti tau satu hal yang krusial (penting). Apa itu?
Mindset yang Mendukungmu
“buat apa bikin website, kalau kita jualannya di Instagram?”
Tunggu dulu, sebelum berasumsi lebih jauh. Sekarang bayangkan kalau dulu membuka bisnis membutuhkan, seperti:
- Modal awal yang besar
- Sewa toko atau ruko
- Produk dan jasa
- Relasi yang luas
- Budget iklan yang besar
- Dan sumber daya manusia
Tapi, dengan kecanggihan teknologi. Semua itu nggak perlu kamu miliki dan keluarkan. Karena hanya cukup Membuat Website.
Kenapa? Lewat website semua itu terwakili. Karena website itu ibarat kantor virtual atau toko virtual. Semua orang dari mana pun bisa mengakses, tanpa perlu keluar rumah.
Bayangkan saja kalau banyak orang mudah menemukanmu? Bukankah ini sebuah peluang yang nyata?
Bagaimana Menciptakan Peluang?
“Kalau sudah tau ilmunya, peluang tercipta dengan sendirinya” ~ Unknown
“Terus di mana saya bisa mengetahui ilmunya, Kak?”
Tentu saja di sini, karena sesuai janji di judul “unik dan hanya kamu yang bisa”. Kenapa? Teruslah baca sampai selesai.
Ilmu yang saya akan bagikan ke kamu, saya dapatkan dari buku Cash in A Flash karya Robert G. Allen & Mark Victor Hansen.
Ada formula yang membuat kamu sebentar lagi “AHA! Ternyata begini caranya”.
“Jadi, apa formulanya, kak?”
Pssttt… Sejujurnya formula ini saya tutup-tutupi, agar tak banyak orang yang tau. Tapi, demi kebermanfaatan bersama, saya bocorkan untuk kamu. Tapi komitmen, ya? Mesti praktik! Oke?
Formulanya adalah PLI, ya P-L-I. Tenang… tenang… jangan langsung mengernyitkan dahi. Hehe. PLI itu kepanjangan dari Produk, Layanan, dan Informasi.
Mari kita bedah. Apa yang dimaksud PLI itu.
Produk adalah benda fisik seperti mobil, sepatu, sepatu, dan sebagainya.
Layanan adalah ketika kamu menyewa keterampilan, waktu, bakat, atau kemampuan seseorang.
Informasi adalah kamu membeli informasi dari pengetahuan seseorang. Dan orang itu mengajari kamu bagaimana melakukan sesuatu.
Mungkin kamu belum kebayang seperti apa implementasi dan apa hubungannya dengan peluang usaha online. Iya?
Teruslah membaca, karena Kadika akan membantu kamu semakin mudah memahami dan segera bisa mempraktikkannya.
Studi Kasus Produk, Layanan, dan Informasi
“Jadi, Kadika, bagaimana penerapan PLI itu?”
Saya punya analogi yang menarik untuk menjelaskan semudah mungkin. Kita ambil contoh penjual nasi goreng.
Produknya adalah nasi goreng.
Layanannya adalah si tukang nasi goreng ini menjadi chef di hajatan kamu.
Informasinya adalah si tukang nasi goreng menjual resep dan tutorial bagaimana membuat nasi goreng yang nikmat sekali.
Bagaimana? Kebayang, ‘kan? Seperti apa konsep PLI ini?
Selanjutnya kamu akan mengetahui apa yang akan kamu jual dalam bentuk PLI.
Temukan Kepingan Pengalaman, Passion (minat), dan Kebutuhan Market
Kamu bisa lihat gambar di atas, peluang itu ada di titik tengah.
Kalau kamu sadar dengan pengalaman kamu, apa passion kamu, dan kebutuhan market ada di mana. Peluang itu bisa diciptakan.
Misalnya, kamu punya pengalaman menjadi desainer di perusahaan. Kamu punya passionnya di bidang clothing.
Nah, ternyata market butuh banget belajar bagaimana mendesain clothing yang menarik.
Bagaimana kalau kita masukkan ke formula PLI?
Produk: kamu bisa jual kaosnya dengan cara pre-order, karena dicetak terbatas dan desainnya custom.
Layanan: kamu menjual jasa desain untuk clothing.
Informasi: kamu menjual ebook atau kursus online bagaimana mendesain untuk clothing.
Sampai di sini kamu kebayang?
Kalau saya pribadi punya pengalaman di digital marketing, passion atau minat saya ada di marketing, writing, dan personal development.
Nah, setelah diriset, market butuh bagaimana belajar digital marketing yang terjangkau banget.
Alhasil saya memilih menghasilkan melalui jalur informasi, yakni dengan membuat E-book Digital Marketing Fundamental.
Saya menulis berdasarkan pemahaman dan pembelajaran selama bekerja menjadi digital marketer.
Menariknya ebook yang saya tulis itu, benar-benar dibuat untuk mereka yang ingin sekali memahami digital marketing secara mendasar.
Karena saya belajar digital marketing bukan dari pelatihan belasan juta. Tapi dari otodidak. Jadi saya tau bagian mana yang seringkali orang lain nggak tau dan nggak paham.
Dan, saya juga tau bagaimana titik peralihan mereka dari nggak tau jadi tau. Karena sebenarnya digital marketing itu mudah. Asalkan mereka praktik.
Sampai di sini makin kebayang, ya?
Mari Saya Bantu Menemukan Peluang Itu
Sekarang kamu udah punya ilmunya, yakni dengan formula PLI (produk, layanan, dan informasi). Kamu tinggal meracik apa yang kamu miliki dan apa yang market butuhkan.
“tapi, kak aku masih bingung mesti ngapain?”
Bingung tanda kamu berpikir dan bertumbuh. Karena kamu sedang memproses informasi yang kamu baca ini. Jadi, terima saja dulu.
Sebelum itu, saya ingin membaginya menjadi dua: full digital dan semi digital. Jadi ada yang bisa kamu langsung jual secara digital, tanpa perlu pengiriman barang atau kontak fisik.
Lalu, ada semi digital, kamu mesti mengirimkan barang atau bertemu untuk mengirim produk atau mengerjakan jasa layananmu.
Mungkin kalau kamu searching di google, pasti akan mendapatkan peluang bisnis seperti: menjadi dropshipper, reseller, affiliate marketing, freelance writing, dsb. Yang cukup umum dan saya nggak ingin mengulasnya kembali.
Saya ingin memberikan yang lebih spesifik, agar apa yang kamu ketahui bisa memicu potensi PLI-nya versi kamu.
Seperti kata Dr. Ibrahim Elfiky dalam Terapi Berpikir Positif “pikiran hanya butuh diarahkan”. Barangkali ide dan peluang ini bisa kamu manfaatkan dan maksimalkan.
Pertama, Produk Digital dan Fisik:
- Menjadi Reseller Buku Penerbit Baca
- Menjadi Reseller Buku Penerbit Renebook
- Menjadi Reseller Buku Mizan
- Menjadi Reseller Buku Javanica
- Menjual Ebook di Google Playbooks
- Menjual Konten di Karyakarsa.Com (Bisa Ebook, Desain Grafis, Komik, Podcast, Hingga Video).
- Menjual Ebook di Sociabuzz.com
Kedua, Jasa dan Layanan:
- Jasa Cukur Online
- Buka Endorse di Instagram
- Content Placement di Blog
- Sponsored Content di Blog
- Endorse di Twitter
- Private Coaching
- Private Teaching
- Jasa Iklan FB dan IG Ads
- Jasa Funneling dan Email Marketing
- Jasa Copywriting untuk Iklan
- Jasa Google Ads
- Freelance content writer di upwork
- Freelance content writer di fastwork
- Freelance Community Manager
- Talent Iklan
- Voice over video iklan
- Jasa Les Private SMA
- Jasa Les Private SMP
- Jasa Les Private SD
- Jasa Konsultasi Digital Marketing
- Jasa SEO + Konsultasi
Ketiga, Informasi (Pendidikan):
- Online Courses
- Live Teaching
- Live Mentoring
- Ebook / E-modul
- Premium Membership
Bisnis Informasi? Bisnis yang Menguntungkan?
“Kadika, aku makin kebayang, nih. Terus keuntungan kalau menerapkan PLI ini apa aja, Kak?”
Apa yang kamu pelajari hari ini, kalau disimpulkan dengan dua kata, yakni bisnis informasi. Di Amerika bisnis informasi ini sudah jadi industri tersendiri.
Salah satunya adalah udemydotcom, platform online courses terbesar dengan bisnis model beli putus. Bukan langganan. Kalau langganan ada skillshare.
Apa saja keuntungannya? Dalam buku Cash in a Flash, ada sembilan.
- Mudah diteliti
- Mudah diciptakan
- Mudah dan murah dicoba
- Mudah dan murah untuk produksi
- Modal awal rendah
- Menjangkau market secara luas
- Minim risiko
- Bisa dikerjakan dari mana saja
- Menghasilkan saat tertidur
Jadi, temukan keunikanmu dan ciptakan peluangmu! Karena hanya kamu yang bisa, karena kamu unik.
Setelah Ini, Ngapain?
Membuat Webiste adalah langkah awal.
Ingat, kan, di awal? Kalau website bisa mewakili banyak hal, mulai dari modal yang minim, nggak perlu relasi yang luas, sumber daya manusia, hingga sewa toko atau ruko.
Kamu tetap bisa membuat website dengan harga terjangkau. Solusinya? Beli Hosting Gratis Domain, jadi nggak perlu pusing lagi. Dimana lagi kalau bukan di Exabytes Indonesia.
Tapi, sebelum kamu Membuat Website. Kamu mesti menentukan flagsite atau brand name yang akan kamu daftarkan menjadi domaindotcom.
Misalnya yang dibahas barusan adalah desain clothing. Bisa aja namanya BroDesign. Amankan domainnya, booking semua username media sosialnya, agar apa?
Kredibilitas kamu terbangun, orang lain jadi lebih mudah percaya karena kamu konsisten untuk soal nama. Jadi, buruan Beli Hosting Gratis Domain!
8 Alasan Exabytes Indonesia Cocok Buat Pemula
Lebih dari sekadar tempat penyedia hosting untuk membuat webiste, Exabytes juga sebagai guide. Karena sering banget mengadakan live di Facebook.
1. Exabytes Mengerti Kebutuhan Kamu
Kamu mau membuat webiste untuk apa? Jualan online atau untuk membuat aplikasi? Jadi ada pilihan dan rekomendasi agar kita nggak perlu lagi pusing milih mana yang cocok dengan apa yang kita butuhkan.
2. Web Hosting Andal dan Terpercaya
Karena Exabytes Indonesia sudah ada sejak tahun 2001. Wah, berpengalaman sekali di dunia per-hosting-an. 😀
3. Garansi Uang Kembali
Kalau kamu nggak puas dengan pelayanan Exabytes ada jaminan uang kembali. Kalau sudah berani memberi garansi artinya mereka yakin dan percaya diri.
4. Dukungan Teknis 24 Jam x 7 Hari
Wuidih, mereka siap siaga kalau website kamu ada apa-apa. Langsung saja hubungi via tiket.
5. Aktivasi Otomatis
Ini yang paling enak. Kalau sudah pesan domain dan hosting bisa auto-aktif. Jadi bisa langsung bikin website, deh.
6. Dipercaya oleh Brand Nasional
Tak perlu diragukan lagi, Exabytes Indonesia memang andal urusan ini. Bahkan sekelas Universitas Indonesia aja pakai Exabytes.
7. Lebih dari Sekadar Penyedia Hosting
Selain memberikan pelayanan terbaik untuk hosting dan domain. Exabytes juga melayani kamu dengan produk email marketing dan email bisnis (contoh punya Kadika: [email protected]). Gokil, lengkap banget, ya?
#8. Membantu Kamu Banget
Kalau kamu ingin segera mulai jualan, Exabytes juga menyediakan layanan pembuatan website. Wah, menarik banget, ya?
Beuh. Mantep banget, kan? Jadi, tunggu apa lagi?
Temukan apa keunikanmu, dengarkan apa yang dibutuhkan market, bangunlah flagsite / branddotcom-mu dengan segera, dan mulailah menghasilkan.
Bonus: kamu juga bisa membaca tulisan saya yang ini, bagaimana formula PLI bisa menghasilkan belasan juta dengan minim modal? Tentunya disupport oleh Exabytes Indonesia.
Menarik ,
Pingin sekali bisa punya web