PemKot Tangerang kini mulai memanjakan masyarakatnya dengan berbagai ruang publik, seperti Taman. Bahkan yang kemaren baru diluncurkan, Destinasi Digital. Yakni Kampung Bekelir.
Mulai Taman Potret, Taman Cikokol, Taman Burung Perak, Taman Kunci (kupu-kupu dan kelinci), Taman Bambu dan Taman Gajah Tunggal. Di antaranya udah ada fasilitas free WiFi.
Empat di antaranya sangat mudah sekali ku akses. Karena dekat sekali dengan kampus. Yakni Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Namun rasanya ada yang kurang kalau ke Tangerang gak berkunjung ke Kawasan Kuliner Pasar Lama. Emang sih bagi warga Tangerang bisa jadi hal biasa.
Tapi bagiku, orang Bogor(aku tinggal di Parungpanjang) yang lebih dekat ke Tangerang sebuah pemandangan riuh akan aneka jajanan.
Aku menyempatkan diri ke Wisata Kawasan Kuliner Pasar Lama kota Tangerang. WOW! Dari pintu depan hingga 500M ke dalam tetap masih ramai dan terus dipadati oleh pengunjung yang kepengen menikmati kuliner untuk takjil dan sekaligus memeriahkan PesonaRamadan2018.
Ya, ibaratnya Wisata Kuliner Pasar Lama ini Legend ya? Segala makanan pun ada. Untuk kamu sebagai Food Hunter alias Pemburu Makanan. Hehe.
Wisata Kuliner Pasar Lama cocok banget buat dijadikan referensi destinasi selanjutnya. Apa lagi sekarang bulan Ramadan. Beuh! cocok banget buat dapetin aneka takjil.
Tenang! insyaaAllah dijamin halal. Mulai dari sate yang udah terkenal nih, Sate Ayam H. Ishak Pasar Lama. Belum juga magrib orang yang pada ngantri. Serabi hijau, Es Kepal Pelakor, Es Buah, Es Gulung, Lumpia, Telur Gulung. Duh pusing, saking banyaknya.
Nah, ini yang menjadi menarik perhatian ku saat Telur Gulung Inez. Duh ini zamanku SD udah ada. Ya bisa dibilang anak yang lahir 90an pasti ngerasain nikmatnya Telur Gulung ini. Tapi aku mesti menahan nafsu, karena lagi puasa hehe.
Aku mengamati era sekarang ini orang lebih mencari sesuatu yang dulu pernah ada. Ya mulai dari film zaman dulu yang direpackaging, tetep laris. Termasuk makanan juga kali ya? Jadi lebih ke Nostalgia gitu ya?
Uniknya sekarang makanan zaman old begitu katanya. Udah bisa dipesan pake Go-FOOD. Seperti Telur Gulung Inez ini. Luar biasa inovasi ini. Tapi aku lebih suka mie telur gulung itu lho. Tau kan? Nah itu.
Asli! Wisata Kuliner itu Mudah Sekali Dijangkau!
Enaknya nih untuk kamu yang tinggal di luar Tangerang tapi kepengen banget menyempatkan diri ke Kawasan Kuliner Pasar Lama, ternyata gampang nan efisien banget lho.
Pertama, kamu bisa naik KRL, terus bisa turun di Stasiun Tangerang. Dari stasiun Tangerang sih gak jauh, sekitar 350M. Belok kiri dan mengikuti jalan raya juga gak lama nyampe.
Kalau kamu gak mau jalan kaki, bisa naik angkot biru telor asin R03A kasih aja Rp. 2000 wong deket banget kok.
Estimasi nih dari Stasiun Duri ke Stasiun Tangerang 30 Menit. Nah tinggal ditambah aja dengan estimasi dari stasiun kamu berangkat ke stasiun Duri berapa menit.
Kedua, kalau kamu tinggal di daerah BSD, itu lebih gampang lagi naek aja angkot yang sama, R03A. Karena emang angkot itu jurusan Pasar Anyar – Serpong. Estimasi perjalanan 45 – 60 menit.
Lha aku setiap hari naik angkot ini kalau kuliah hehe. Untuk tarif tergantung kamu naik dari mana. Kisaran 6000-10000 ribu deh.
Ketiga, bisa bawa motor atau mobil pribadi. Cuman ya mesti siap dengan konsekuensinya, yakni macet. Hehe.
Aku sendiri gak mau ribet makanya lebih baik naik KRL selain efisien, ya asik juga naik KRL. Kalau dari BSD itu 45 menit ke Pasar Lama+udah kena macetnya dikit. Hehe.
Karena lahan parkir yang tersedia di kawasan kuliner pasar lama itu sepanjang jalan Kisamaun aja. Makanya jadi agak macet. Hehe.
Keempat, bisa naik ojek online. Ya, pokoknya pilih sesuai keinginan kamu deh. Mana yang lebih nyaman. Yang penting kan sama siapanya ya? Hehe.
Untuk kamu yang emang kepengen banget buka puasa di Kawasan Kuliner Pasar Lama gak perlu khawatir untuk menunaikan shalat magrib, karena dekat pasar lama ada masjid yang cukup besar.
Kalau kehabisan uang di dekat pasar lama juga banyak ATM kok. Tenang aja. Bisa lanjutin kulineran lagi. Atau ingin buka puasa di café. Di apa lagi di sana banyak. Tenang aja.
Setiap Orang adalah GENPI
GENPI adalah Generasi Pesona Indonesia bentukkan Kementerian Pariwisata yang sifatnya relewan dikhususkan mereka yang AKTIF jadi NETIZEN dan suka banget travelling, kulineran, blogging, fotografi, atau vlogging. Bisa banget gabung sama Genpi. Nah kan? Coba aja deh.
Tangerang memiliki tagline LIVE, Liveable, Investable, Visitable, E-City. Sejalan nih dengan tagline-nya. Tangerang emang layak dikunjungi. Ya, salah satunya Wisata Kuliner Pasar Lama. 😀
Aku kelahiran 96 yang notabene masuk ke Generasi Z. dalam buku Generasi Z karya David Steelman dan Jonah Steelman(anaknya) “Gen Z cenderung menggunakan teknologi 90% dalam kehidupannya”. Bener banget. Aku aja sekarang serba digital. 😀
Apalagi sekarang anak zaman now kalau ada yang menarik pasti LIVE kalau gak di Instagram, di Facebook, atau di platform LIVE lainnya.
Sensasi menjadi orang yang menyebarkan informasi segar untuk Netizen adalah ada kebanggaan tersendiri.
Aku menyimpulkan dari anak zaman now yang apa apa itu LIVE, maka mereka bisa dinyatakan GENPI (Generasi Pesona Indonesia). Iya dong.
Mereka itu sukanya foto dengan candid, live di tempat yang mereka suka. Foto makanan favorite. Pokoknya semuanya update deh. Nah, daripada kamu sendirian. Mending gabung GENPI, iya gak?
Dan menurut hemat ku LIVE-nya mereka akan berdampak keriuhan di media sosial. Seperti followers-nya yang jadi kepo akan tempat itu.
Kan tujuan GENPI bisa mengeksplor dan publikasikan destinasi seluruh wisata yang ada di Indonesia tanpa ada yang tertinggal sedikit pun.
Maka itulah Genpi hadir untuk mewadahi anak muda yang ingin berkontribusi untuk Indonesia. Ayo daftar jadi GEnpi. Aku daftar lho. 😀
Ya, contoh yang terjadi adalah Es Kepal Milo. Karena viral dan cukup heboh di Media Sosial, sekarang Es Kepal Milo bisa ditemukan di setiap titik dan sudut jalan. Karena saking viralnya.
Selain taman nih, Kawasan Wisata Kuliner Pasar Lama ini emang COCOK buat nge-LIVE! Terlepas kamu Food Hunter atau Food Blogger (atau bukan) yang namanya ingin menyampaikan informasi kalau di sini itu bener bener surganya kuliner. COCOK banget! Yeah.
LIVE bagian dari AIDA
Eitsss. Ini bukan AIDA pemain sinetron FTV ya? Tapi ini adalah formula dalam beriklan. Sepengetahuan ku Kementerian Pariwisata menarget tahun 2019 ingin mendatangkan pengunjung wisman (wisatawan mancanegara) sebesar 500.000.
Aku dapet info dari Workshop Transmedia Storytelling setahun yang lalu di Pekan Komunikasi UI(2017). Eh barusan aku cek di Website kemenpar.go.id dapet nih datanya. Cek deh.
Sebagai Mahasiswa Advertising aku mencoba mengkombinasikan pengetahuan ku. Dalam Buku Komunikasi Serba Ada Serba Makna karya Prof. Dr. Alo Liliweri, M.S. AIDA itu kepanjangan Attention, Interest, Desire, Action. Ya, kita akan membedah dari viralnya Es Kepal Milo ya.
[Attention]Awalnya orang melihat ada orang yang update dan diberikan caption Es Kepal Milo. Bagiku yang menarik perhatian adalah nama kepal itu sendiri.
Kata itu mengandung visual. Kan langsung kebayang, itu maksudnya kepal gimana?*mengepalkan tangan*
[Interest]Timbullah minat untuk mencoba. Penasaran coba searching di google dimana aja penjual Es Kepal Milo.
[Desire]Lalu ditambah ada keinginan untuk bener bener mencoba gimana sih es kepal milo itu. Apa lagi kalau penggila coklat ya.
[Action]Diakhiri dengan membayar tunai Es Kepal Milo. Dan merasakan sensasi rasa Es Kepal Milo.
Jadi LIVE-nya seseorang ketika berwisata baik ke kawasan kuliner pasar lama maupun ke destinasi lainnya itu membantu menarik followernya untuk menjadi tertarik. Apalagi anak zaman now itu pinter banget foto candid. Hehe.
LIVE itu BERINTERAKSI
Saat orang LIVE maka terjadilah interaksi antara yang penyiarkan dengan followers(pengikut). Kalau LIVE-nya menarik pasti bakalan dipantengin LIVE-nya.
Terus ada interaksi, nanya dimana, gimana transportasinya, asik gak-nya, apa aja deh ditanya. Sampe akhirnya beneran dateng. 😀
Bisa jadi LIVE + sarana publik dengan fasilitas Free Wifi seperti Di Taman Potret, Taman Bambu. Bisa jadi sarana promosi gratis untuk mempromosikan wisata lokal.
Dalam Buku yang sama Prof. Alo Liliweri memaparkan kalau goals (tujuan) dari Advertising adalah To Inform, Remind, dan Persuade.
Kegiatan LIVE ini bisa memenuhi dari tiga goals tersebut. Yakni untuk menginformasikan, untuk mengingat kembali dan memengaruhi orang untuk berkunjung.
See, aku hanya bisa menyimpulkan TangerangLIVE emang cocok buat nge-LIVE. Makanya sering sering live, apalagi walikotanya cukup humble lho.[]