Pernah nggak sih kamu mengalami kebingungan? Seperti, bingung mau memilih profesi apa yang cocok dengan kamu?
Kalau “iya”, tenang kamu nggak sendirian. Aku pun pernah demikian. Dan itu wajar, nggak perlu dipusingkan.
Kalau kamu baca buku Hidup Mau Ngapain? Karya Ali Zainal Abidin, kebingunganmu akan hilang. Karena buku ini benar-benar membantu, sesuai tujuannya Kak Ali Zainal.
“mempermudah orang untuk menemukan dan menjalani tujuan hidup mereka”.
Jadi gini, profesi itu cara untuk menjalani tujuan hidup.
“maksudnya Kadika?”
Profesi itu sebagai cara menjalani tujuan hidup kita. Misalnya aja Kadika nih. Tujuan hidupnya: memudahkan siapa pun memiliki keahlian menulis.
Kita kunci ya? Nah, media untuk menyampaikan itu bisa banyak. Profesi yang bisa dijalani juga banyak.
Misalnya: penulis buku, content creator, mentor, writerpreneur, dan coach. Jadi, titik tengahnya adalah tujuan hidup kita.
Profesi itu bagian luar aja. Seperti kata kak Ali, “menemukan tujuan hidup itu fokusnya lebih tentang apa dan mengapa, sedangkan menjalaninya lebih ke bagaimana”.
Gimana? Sampe di sini clear, ya?
Bahagia Bukanlah Tujuan, Tapi…
Headline buku ini cukup mengganggu. Ya, bagaimana bisa kalau bahagia bukanlah tujuan. Sedangkan apa-apa yang kita lakukan lebih banyak mengejar rasa bahagia.
Tapi, setelah aku membaca buku ini, aku memahami apa yang Kak Ali pikirkan dan rasakan.
Bahagia itu mestinya dijadikan kebiasaan, untuk apa? Ya, menemani kita menjalani tujuan hidup kita. Inget di atas, ‘kan?
Jadi tujuan hidup itu sifatnya untuk memberikan manfaat kepada orang lain.
“duh, bingung nih Kadika?”
Tenang, Kak Ali sendiri memberikan ilustrasi: handphone. Tujuan utama diciptakannya handphone bukan memberikan manfaat pada si handphone itu sendiri, tapi pada penggunanya.
Jadi, tujuan diciptakannya kita. Ya, agar memberikan manfaat kepada sesama dan selaras tujuan hidup kita.
Kadika sendiri merekomendasikan buku ini untuk memudahkan kamu menemukan tujuan hidup.
Kenapa Sulit Mencapai Tujuan Hidup
Kebanyakan dari kita ketika ditanya “apa tujuan hidupmu”, kebanyakan ingin meraih pencapaian yang belum terjadi. Aku pun pernah demikian.
Misalnya aja,
- Keliling Indonesia sebelum usia 30 tahun
- Meraih gelar profesor di usia 25 tahun
- Membuka bisnis sesuai passion
Dulu Kadika pernah seperti itu. Hehehe. Nah, Kak Ali mengatakan “tujuan hidup itu bukan dicapai, tapi dijalani”. Mungkin selama ini kita nggak tau seperti apa tujuan hidup itu.
Pencapaian adalah Tolak Ukur Keseriusan Kita
Bagaimana kita bisa mengukur tujuan hidup kita dijalani sudah baik atau belum?
Kak Ali dengan mudah memberikan pemaparan. Misalnya, Kak Ali dengan tujuan hidup “mempermudah orang untuk menemukan dan menjalani tujuan hidup mereka”.
Kak Ali sendiri menetapkan target ingin membantu 1juta anak muda untuk menemukan tujuan hidupnya. Ketika di akhir tahun belum tercapai, artinya ada yang mesti dievaluasi.
Tapi, bukan berarti tujuan hidup kita bukan itu. Kebayang? Bukan karena targetnya nggak tercapai, tujuan hidup kita jadi berubah.
Target itu lebih ke seberapa serius kita menjalani tujuan hidup itu. Intinya tentang kesungguhan kita bertindak dalam menjalani tujuan hidup.
Cara Menghilangkan Kebosanan
Aku terkadang mudah sekali merasa bosan, selalu ingin mencari yang baru. Tapi, sekarang nggak lagi. Kak Ali bercerita ketika ia sedang di bandara Sofia, Bulgaria.
Singkat cerita, Kak Ali ini sedang mengalami kebosanan yang luar biasa. Karena nggak ada tempat makan yang buka, bahkan petugas imigrasi pun nggak memberinya minum.
Buku yang dibawanya dibaca sampai selesai. Niat ingin mengunjungi teman-teman, mesti batal karena ditahan oleh petugas imigrasi.
Sampai pada akhirnya Kak Ali mendapatkan suatu pencerahan. “saya menyadari bahwa saya sedang menggunakan mindset yang self-centered sejak diminta menunggu”.
Dan menjadi berpikir sebaliknya, yakni selfless mindset. Nggak berpusat ke diri sendiri lagi. Alih-alih menunggu itu bosan, tapi di luar itu, sebenarnya petugas imigrasi menjadi terbantu karena sikap Kak Ali yang patuh.
Pesan dari Kadika
Dari sekian banyak buku personal development yang Kadika baca. Buku ini bagus. “Buku Bergizi” kalau kata Hernowo Hasim (alm.).
Dan…
Apa yang kamu baca dari Review Buku Hidup Mau Ngapain hanyalah secuil inspirasi. Kalau mau banyak banget, kadika merekomendasikan untuk membaca buku itu.
Bisa dibeli di tokopedia mizanstore atau di mizanstore.com.