Akhir akhir ini saya sering kali mengamati perilaku seseorang baik dari media sosial, maupun secara langsung mendengarkan. Alias analisa perilaku. Waduh, analisa kimia saja pusing apalagi analisa perilaku. Hehe. Kalem saja sobat.
Saya mengamati orang yang berkelompok itu memiliki satu kesatuan, apa itu? Mulai dari Mindset, perilaku, respon terhadap yang bukan kelompok dari mereka. Tentu pembahasan ini menjadi amat sangat menggairahkan.
Karena dari sekian buku yang saya baca. Saya dapat menyimpulkan. Bahwa seseorang yang sering bertemu, sering berinteraksi yang menimbulkan rasa nyaman. Maka lama kelamaan, di antara mereka ada yang saling mempengaruhi. Jadilah mereka satu visi, satu mindset, satu perilaku, satu sikap, satu respon.
Tak dapat dipungkuri. Saya menjelaskan ini dari mereka yang awalnya merasa nyaman. Karena bila seseorang berinteraksi dengan individu atau kelompok lainnya. Akan terjadi kecocokan. Nah, setelah ada kecocokan. Terjadilah saling mempengaruhi, siapa yang paling kuat Vibrasinya(baca: fisika kuantum). Dialah yang berhasil menciptakan mindset, perilaku, dsb. Tapi bila Vibrasi itu netral. Maka terjadi penjedaan. Alias lama lama merasa tak cocok lagi.
Ibarat garputala, yang dipukulkan ke dinding dan di sejajarkan di sisi garputala lainnya. Maka terjadilah resonansi. Yup, resonansi. Garputala itu saling mempengaruhi.
Akhirnya sampai kepada kenyamanan yang nyata di antara mereka. Karena bila sudah saling mempengaruhi ya akan perlahan perilaku teman kita mengikuti kita. Atau sebaliknya. Makalah benar Nabi SAW. Bila ingin tahu karakter si fulan, lihatlah temannya.
Tidak hanya sampai di vibrasi, tetapi tercopynya juga DNA. DNA dalam tubuh kita akan menyerupai atau menyelaraskan dengan vibrasinya. Sehingga terjadilah persamaan sikap, dsb. []