Semua Orang Bisa Jadi Penulis.

S
Diantara kita banyak sekali yang berkeinginan untuk menjadi seorang penulis. Tetapi banyak juga diantara mereka yang hanya kepingin saja. Tanpa ada langkah awal untuk memulai menulis. Padahal bila ingin menjadi seorang penulis, ya mudah sekali. Tulislah apa yang ada dalam pikiran Anda. Tidak usah banyak berpikir ingin menulis apa. Karena menulis itu bagian dari berbicara. Berbicara kepada buku, bahwa kita punya potensi untuk menulis.

“jika ingin kaya, maka menulislah” begitulah kata Imam Al – Ghazali-rahimahullah- jelaslah sudah lebih dari sebelas abad kata ini dilontarkan oleh seorang Filsuf Islam. Jadi sebelum sekarang banyak penulis yang terkenal dan kaya raya. Sebelum mereka pun sudah ada, seperti Charles Haneel, Napoleon Hill, dan Anthony Robbins. Mereka sudah mendului kita sebagai seorang penulis.

Mungkin kalian bertanya tanya “bagaimana caranya menjadi seorang penulis?” jawabannya ya menulislah selagi Anda mampu. Karena menulis itu bagian dari curhat kita dalam bentuk tulisan. Bukankah kita terbiasa curhat kepada orang yang kita percayai? Nah begitu juga dengan menulis. Bila menulis menjadi ajang curhat kita. Kita akan merasa asik dan enjoy ketika menuangkan kata demi kata, kalimat demi kalimat, bait demi bait. Tanpa dirasa, halaman sudah berganti halaman. Bukankah seperti itu ketika kita curhat kepada seseorang. Tau tau sudah tiga jam. Padahal yang dirasa hanya tiga puluh menit.

Menulis itu bagian dari kehidupan, karena menulis itu membawa sejarah dari masa lampau ke masa depan. Menulis juga membawa rasa nikmat dalam dada. Karena ada kepuasan yang tiada tara, saat mampu membagi ilmu dengan mereka. Bukan hanya itu, kita pun akan mendapatkan kebaikan apa yang dilakukan oleh pembaca. Karena kita sudah memberikan tips positif, lalu pembaca melakukannya. Maka kita akan mendapatkan kebaikan setara apa yang mereka lakukan.

Mulailah menulis dengan curhat. Karena dari situlah pembiasaan akan terjadi. Atau pun peristiwa yang mengandung pelajaran bagi kita. Itu lebih baik. Atau karena sudah banyak baca buku, jadi banyak referensinya. Bisa dituangkan dalam bentuk karya ilmiah atau artikel.

Kunci menulis hanya DUA, yang Pertama banyak membaca. Ya betul sekali. Entah itu Membaca keadaan, hikmah (pelajaran), karakter oranglain, membaca buku, membaca alam sekitar. Dari situlah kita akan mulai MENULIS. Yang kedua banyak berlatih menulis. Karena semakin sering menulis, akan semakin mahir pula dan semakin bagus tulisannya. Yang akan berdampak nyaman kepada pembaca.

Tak usah bingung tulisan kita tidak bagus, kurang menarik atau kurang layak. Setiap orang punya masing masing ciri khas. Bisa jadi tulisan Anda unik hanya saja belum banyak orang yang tahu. Memang ada persayaratan untuk menerbitkan di Penerbit tingkat nasional. Namun itu bukan menjadi hambatan Anda untuk menerbitkan buku.

Sudah banyak Penerbit buku diantara kita yang bersedia menerbitkan buku kita tanpa ada seleksi atau bisa disebut Self-Publishing. Tapi banyak juga yang tidak gratis. Nah salah satu Penerbit buku yang bersedia menerbitkan buku dengan GRATIS dan mendapatkan royalti juga. Adalah Penerbit RASIBOOK (http://www.rasibook.com/p/tentang-kami.html). 

Dengan proses yang mudah. Anda tidak usah menunggu lama buku Anda diterbitkan. Karena hanya dalam waktu 30 hari Anda akan mendapatkan buku tulisan Anda sendiri. Bukankah ini sangat menarik? Lalu tunggu apa lagi. Mulailah Membaca dan Menulis.[]

About the author

Dwi Andika Pratama

Founder ImpactfulWriting.com | Professional Impactful Writer | Mentor at CertifiedImpactfulWriter.com

Add comment

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Penulis Blog Ini

Dwi Andika Pratama sapaan akrabnya Kadika. blogger sejak 2012. Menjuarai lebih dari 10x Kompetisi Blog. Penikmat Buku Pengembangan Diri dan Marketing. selengkapnya…

Paling Dicari

Kategori

Part of BloggerHub.id

I’M Certified Impactful Writer

I'M Certified Impactful Writer Certified Impactful Writer
error: Content is protected!

Eksplorasi konten lain dari Dwi Andika Pratama

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca