“Stres bukan karena yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan, tapi karena diri belum bisa berdamai dengan keadaan.” Adjie Santosoputro
Jangan menyepelekan stres terjadi dalam hidup kita, karena mau ngapa-ngapain juga nggak enak kalau stres.
Iya nggak?
Bahkan Ade Rai sendiri mengatakan “cara tercepat untuk memendekan usia adalah bersikap stres”, nggak keliatan tapi berasa banget.
Setidaknya aku ingin mengajak kamu untuk bersikap santai dan letting go atau melepas. Terkadang aku sendiri juga merasakan stres ringan, tau-tau bagian leher belakang merasa tegang.
Buku-buku yang fokus membahas ini adalah buku Leo Babauta.
Hampir semua buku yang diterbitkan di Indonesia, aku miliki, karena memang pembahasannya lebih meningkatkan kesadaran untuk hidup melepas, santai, nggak grasak-grasuk.
Aku jadi ingat buku yang ditulis orang Indonesia, yang topiknya nggak jauh dari yang Leo Babauta bahas, yakni Adjie Silarus, sekarang publik mengenalnya Adjie Santosoputro.
Sejenak Hening, Sadar Penuh Hadir Utuh adalah buku yang kumiliki dan kunikmati.
Nah, di tulisan ini, aku ingin mengajak kamu menyadari apa-apa yang bikin kita stres. Aku hanya ingin melengkapi apa yang dikatakan Mas Adjie.
“Stres itu perbedaan antara pikiran dan realita.”
Kenali Stresmu:
- Saat orang lain upload pencapaian, dan kamu merasa itu adalah pencapaian yang kamu inginkan. Kamu mulai merasa tegang.
- Saat kamu berharap orang lain melakukan dan mengerti keadaanmu.
- Saat orang lain mendapatkan sesuatu, dan sesuatu itu yang kamu inginkan banget, kamu seketika ingin mencapainya juga.
- Memaksa tubuh untuk bekerja lebih keras padahal pikiran sudah lelah.
- Saat menginginkan sesuatu, kita menginginkan saat itu juga.
- Membeli barang yang kurang dibutuhkan dengan alasan menyenangkan diri.
- Menginginkan semua orang berpikiran seperti kita.
- Memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang kita, padahal ini bukan tanggungjawab dan tugas kita.
Solusinya adalah Letting Go
Ada benarnya kata Leo Babauta, kehidupan sekarang ini lebih dominan ingin serba cepat, tergesa-gesa melakukan tugas, pokoknya kita ingin segera selesai.
Aku pernah baca satu artikel yang isinya, “kenapa internet bisa menghancurkan generasi kita?”, salah satu dampaknya adalah ya, kecepatan yang kita rasakan.
Kita mau cari jawaban tinggal googling, tapi tubuh kita butuh proses untuk merespon apa yang kita inginkan.
Inilah kenapa aku belajar lagi lebih jauh tentang bagaimana hidup yang santai tapi tetap memberi dampak. Aku belajar ke Leo Babauta.
Seperti aku menulis ini, aku sedang diizinkan untuk merasa nggak fit, batuk dan pilek.
Saat atensiku ingin mencapai target, saat nggak fit begini, atensiku menjadi ingin lebih sehat lagi.
Kesehatan menjadi lebih prioritas lagi saat kita membutuhkannya. Ya, semoga kamu yang membaca ini sehat selalu, ya. ?