Senin tanggal 17 November 2014. Saya berkesempatan untuk mencari klien di daerah bogor. Karena pekerjaan saya sebagai marketing. Ketika kereta sudah sampai di stasiun th. Abang. Saya hendak berpindah(transit) kereta menuju bogor.
Namun karena kepadatan penumpang ketika naik ke atas tangga. Saya sengaja untuk duduk terlebih dahulu. Menunggu perumpang yang naik tangga agak sepi. Sambil menunggu, saya melihat ada dua bapak bapak (maaf) buta. Sedang membawa alat untuk karaoke alias mengamen. Sungguh hati sentak bangkit. Jujur perasaan saya saat itu sedang bingung harus bagaimana lagi. Karena saya belum mendapatkan klien lagi. Saya hampir kehilangan semangat. Ketika saya melihat mereka sungguh saya kembali semangat lagi dan saya berkata seperti ini di dalam hati saya. “Bapak itu saja (maaf) buta. Tetap semangat untuk mencari rezeki untuk anak dan istrinya. Lha saya kan punya tubuh yang lengkap. Masa gini aja down”.
Akhirnya saya dekati mereka dan saya bantu agar lebih cepat. Menuju tempat tujuannya. Ketika saya tanya mau ke mana. Salah satu bapak ini menjawab. “Ke toilet dek”. Saya antar ke toilet. Satu bapak lagi langsung pergi ke atas untuk keluar stasiun. Tetapi ketika saya ajak ke atas. Dia langsung merespon. “yang di bawah saja dek *sambil tersenyum*”.
Sesampainya di toilet ternyata ada istri yang sedang menunggu kedatangannya. “Ya Allah berkahilah keluarga bapak ini” saya hanya bisa mendoakan mereka saja. Saya kagum kepada Allah. Mereka tidak diberikan mata pun berjodoh dengan tidak memiliki mata pula. Dan mereka hidup sejahtera. Tanpa meminta minta. []